Home » , , » Sekelumit Pesan Tentang Busana Akhwat

Sekelumit Pesan Tentang Busana Akhwat

Written By Qassam Corporation on Selasa, 21 Januari 2014 | 16.06


Jogjakarta kian hari kian panas, mungkin memang Merapi hendak menunjukkan taringnya lagi. Pesona merapi jika dilihat dari jalan Jogja-Magelang begitu membahana tanpa cetar. Terkadang tergelitik juga, gunung sebesar itu kok gak cape berdiri mulu, tidur kek sekali-kali . Ketika Merapi meletupkan laharnya beberapa waktu silam masih cukup membekas mungkin bagi para korbannya. Semoga menjadi pelajaran tersendiri bahwa betapa api dunia itu begitu panas dan cukup untuk meluluhlantakkan kota Jogja yang tidak seberapa luas ini. Jika api dunia saja begitu hebatnya maka seberapa hebatnya api neraka?.

Jika membaca prolog paragraf pertama dengan apa yang akan dibahas dalam tulisan ini mungkin tidak ada sangkut pautnya namun itu sebagai pembuka saja dan ada baiknya dimasukkan ke hati. Pembahasan kali ini masih dalam satu tema dengan tulisan saya sebelumnya yakni masih seputar busana akhwat. Fokus pembicaraan tulisan ini adalah pada manset dan kaos kaki. Bukan hal yang begitu heboh memang namun cukup berarti karena sifatnya cukup fatal. Sebagaimana kita pahami bahwasanya aurot harus ditutup secara tepat dan komprehensif sehingga menjadi bekal tersendiri di hari kiamat kelak. Bekal di sini tentunya bekal kebaikan, bukannya bekal ke neraka.

Cukup menjadi polemik tersendiri ketika banyak artis yang kian bangga mengatakan bahwasanya dirinya telah berjilbab namun secara fakta pakaiannya jauh dari makna jilbab. Mana ada mengaku berjilbab tapi asyik memakai celana?, mana ada mengaku berjilbab tapi masih asyik mengenakan kaos oblong ketat di depan umum?. Bukan suatu hal yang tabu bahwa esensi jilbab telah berhasil dikaburkan oleh kaum munafiq dan kafirin. Para akhwat bercadar santer diisukan sebagai ciri-ciri cikal bakal teroris namun para wanita yang menjual tubuhnya secara murah dengan pakaian ketatnya itu meskipun mengaku berjilbab tapi seksi justru dianggap sebagai kaum muslimah yang moderat dan sebagai ciri muslimah yang sejati. Ahh, inilah akhir zaman.

Kembali ke tema utama, manset dan kaos kaki. Sepanjang pengamatan penulis, masih banyak akhwat yang kurang berhati-hati dalam menjaga aurotnya terutama pada bagian lengan. Perlu penulis perjelas, pengamatan yang penulis lakukan itu bukan suatu kesengajaan pengamat memandang si akhwat namun suatu ketidaksengajaan mata penulis menangkap hal itu.

Lengan gamis yang tidak ada kancing pada bagian ujung lengannya atau modelnya memang lurus dari lengan atas ke ujung akan lebih riskan. Ketika seumpama seorang akhwat akan mengambil suatu barang yang tinggi atau mengangkat tangannya maka 99% kemungkinan lengan baju akan tersingkap dan memperlihatnya lengan. Hal ini perlu kami ingatkan kembali bahwa lengan akhwat juga termasuk aurot maka harus dijaga agar tidak terbuka sesukanya. Langkah antisipasi yang sejatinya harus dilakukan jika memang tak ada dana untuk membeli manset maka tak ada salahnya diikat saja ujung lengan bajunya dengan karet gelang. Maksudnya alangkah betapa urgennya hal ini sehingga memang perlu tindakan-tindakan khusus.
Raih Pahala, Sebarkan Artikel ini.. :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kang Diky Al-Qassam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger